Khutbah Jum'at di Masjid Annur (08/08/2014)


Ketika sholat jum’at khotib selalu mengingatkan kita untuk bertaqwa kepada Allah, tidak hanya para khotib Allah selaku sang pencipta pun menyuruh kepada kita untuk bertaqwa kepada Nya. Pengertian taqwa secara sederhana adalah mengerjakan segala perintah yang telah diberikan oleh Allah serta menjauhi segala larangannya. Di dalam Al – Qur’an, kalimat ittaqu’allah disebut sebanyak 50 kali. Dengan melihat fakta di atas, dapat kita simpulkan bahwa taqwa merupakan hal yang sangat penting yang harus ada disetiap diri umat islam. Karena taqwa merupakan perbekalan kita yang paling baik untuk menghadapi kematian.

Tidak harta benda, ataupun jabatan, menurut rasulullah perbekalan yang paling baik untuk menuju ke akhirat. Melainkan ketaqwaan yang dimiliki oleh setiap diri manusia lah perbekalan yang paling baik. Kemudian timbul pertanyaan, bagaimana cara kita menjadi orang yang bertaqwa ? ada beberapa cara yang dapat menjadikan diri kita menjadi orang – orang yang bertaqwa, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Mu’addah (Ingat perjanjian kita kepada Allah)

Untuk menjadi insan yang bertaqwa, hal pertama yang harus diperhatikan adalah selalu ingat akan perjanjian yang telah kita buat dengan Allah. Yaitu perjanjian yang selalu kita ucapkan minimal 5 kali sehari ketika sholat 5 waktu. Jika kita selalu ingat akan hal tersebut, maka kita tidak akan berlaku syirik yaitu mensekutukan Allah dengan hal – hal lainnya. Syirik memiliki 2 jenis, yaitu syirik kecil seperti riya’ dan syirik besar seperti meminta kepada selain Allah.

2. Muraqabah (Merasa diawasi oleh Allah)

Selain harus ingat akan perjanjian yang telah kita buat kepada Allah, juga harus membuat diri kita seperti diawasi oleh Allah. Karena Allah memiliki sifat maha menlihat lagi maha mengetahui, maka Allah tahu semua hal yang diperbuat oleh manusia baik itu perbuatan baik maupun perbuatan buruk. Dengan kita yakin bahwa diri kita sedang diawasi oleh Allah maka kita akan malu dan tidak akan berbuat dosa karena merasa ada Allah yang selalu mengawasi gerak – gerik dan tingkah laku kita.

3. Muhasabah (Melakukan Introspeksi diri)

Untuk menjadi muslim yang bertaqwa, hendaknya kita tidak boleh meninggalkan kegiatan introspeksi diri yaitu melihat dan berkaca kepada diri sendiri. Tidak akan mencari kesalahan – kesalahan orang lain karena memiliki sikap introspeksi. Selain itu kita tidak akan mempermasalahkan kesalahan orang lain. Rasulullah SAW bersabda bahwasanya Jika engkau ingin melihat dan mencari kesalahan orang lain, maka hendaknya engkau melihat dan mencari dahulu kesalahan dirimu sendiri.

4. Mu’aqobah (Memberikan sanksi kepada diri sendiri)

Jika kita telah berbuat dosa dengan melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh Allah, maka hendaknya kita cepat – cepat untuk bertaubat, meminta ampunan untuk menghapus dosa kita dengan cara berbuat kebaikan. Rasulullah SAW. bersabda bahwasanya dosa dapat dilebur dengan berbuat kebaikan, contoh kebaikan itu seperti ibadah sholat, puasa dan lain sebagainya.

Ada salah satu sahabat yang bernama Ibnu Umar yang ketika beliau tidak melaksanakan sholat jama’ah sekali saja maka beliau merasa malu dan merasa sangat bersalah kepada Allah. Bagaimana dengan kita ? yang sangat jarang melaksanakan sholat jama’ah walaupun masjid dan musholla letaknya tidak terlalu jauh dari rumah kita tidak seperti di zaman rasulullah dahulu yang letak masjid dengan rumah berjarak lebih dari 1 kilometer.

5. Mujahadah ( Bersungguh – sungguh)

Untuk menjadi pribadi yang bertaqwa harus memiliki sifat bersungguh – sungguh serta berusaha dengan giat. Karena dengan bersungguh – sungguh dalam hal apapun, misalnya dalam hal berdoa maka Allah tidak segan – segan untuk melimpahkan ampunan serta rahmat kepada hambanya yang bersungguh – sungguh dalam berdoa.

Satu hal yang harus diingat dalam berdoa adalah jangan sekali – sekali berfikiran bahwa Allah belum atau tidak mengabulkan dan mendengar doa kita, karena doa seseorang yang langsung dikabulkan oleh Allah bukan berarti Allah suka dengan orang tersebut, melainkan malah sebaliknya. Kalau kita bersungguh – sungguh dan selalu istiqomah dalam berdoa maka niscaya Allah akan mengabulkan doa kita dan juga memberi tambahan kepada kita.

Khotib : H. Ma’shum Ahmad

0 komentar:

Post a Comment