Hadits Palsu Perusak Aqidah
Kita sekarang sudah melewati tanggal 1 muharram yang jatuh tepat tanggal 25 Oktober kemarin, maka dari itu karena kita adalah seorang muslim wajib hukumnya untuk melakukan introspeksi diri atas kesalahan yang telah dilakukan satu tahun yang lalu, dan juga membuka lembaran kehidupan baru guna memasuki tahun 1436 Hijriyah dengan cara meningkatkan ketaqwaan serta keimanan kita kepada Allah SWT.
Tahun Hijriyah mulai digunakan ketika masyarakat islam Makkah melakukan perubahan yang sangat besar, yaitu hijrah ke yastrib (yang sekarang bernama Madinah Al – Munawwaroh). Selama itu pula nabi Muhammad yang sudah menjadi rasul itu banyak memberikan hadits kepada para sahabat maupun kaum muslimin muhajjirin dan anshor kala itu.
Definisi hadits secara singkat adalah apa – apa yang dinukilkan (diambil) dari perkataan dan perbuatan nabi Muhammad SAW. Dengan definisi singkat diatas kita bisa mengidentifikasi bahwa semakin jauh jaraknya dari kehidupan rasul maka semakin banyak pula dijumpai hadits – hadits yang tidak memiliki rowi atau sering disebut dengan hadits dho’if. Dengan demikian kita harus mawas diri perihal adanya hadits palsu karena kita merupakan generasi islam yang paling jauh jaraknya dari nabi Muhammad dan juga sudah mendekati akhir zaman. Sehingga kita harus waspada dengan hadits – hadits palsu agar tidak merusak tauhid kita.
Contoh hadits yang tidak diketahui periwayatnya dan ini merupakan hadits yang paling panjang namun tergolong hadits dho’if. Akhir dari hadits ini berbunyi, “Wahai Muhammad, aku tidak akan menciptakan bumi beserta isinya jika tidak karena engkau.” Kalau kita mengambil kesimpulan secara kasar dari hadits dho’if tersebut, didapati bahwasanya bumi dan isinya itu diperuntukkan hanya untuk nabi Muhammad bukan untuk umatnya dan juga untuk umat nabi – nabi yang lain. Jadi bagi orang yang tidak tahu menahu soal hadits ini yang ternyata dho’if, maka akan mensejajarkan nabi Muhammad dengan Allah SWT. dan ini sudah termasuk kedalam menyekutukan Allah atau syirik.
Seorang kyai kondang dari banten bernama An – Nawawi menulis sebuah kitab yang bernama “Barjanji” yang didalamnya berisi hadits – hadits yang tidak jelas sanadnya, rowinya dan termasuk kategori dho’if atau lemah. Berikut adalah beberapa hadits dari dalam kitab itu yang diambil dari perkataan para sahabat dan sahabat mendengar dari nabi Muhammad.
Menurut Abu Bakar As – Shiddiq, “Barang siapa yang berinfak satu dirham untuk memperingati maulid (kelahiran) nabi Muhammad maka akan diganti oleh Allah berupa tumpukan emas 2 gunung.”
Menurut Umar ibnu Khattab, “Barang siapa yang memperingati maulid nabi Muhammad dengan bersedekah satu dirham untuk orang yang qiro’ah (membaca Al – Qur’an) maka sama saja dengan berperang di medan badar dan uhud.”
Menurut Ali ibnu Abi Thalib, “Barang siapa yang memperingati kelahiran nabi dengan suka cita maka haram baginya untuk meninggalkan dunia (mati) kecuali dalam keadaan iman dan islam.”
Bagi orang yang tidak tahu maka akan lebih semangat lagi untuk memperingati hari lahir nabi Muhammad. Dan ketika diselidiki lebih lanjut hadits – hadits tersebut maka didapati bahwa rowi serta sanadnya tidak jelas atau perowi tidak dalam kategori dhobit (kuat hafalannya atau teliti tulisannya). Pada zaman berkembangnya era digital seperti sekarang ini sangatlah mudah untuk mengetahui apakah hadits itu palsu atau asli. Dan kitab – kitab hadits yang sangat terkenal seperti kutubussittah karangan 6 perowi masyhur yaitu Imam Bukhari, Imam Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah, Tirmidzi dan Nasai.
Maka dari itu sebagai seorang muslim marilah kita selalu mendekatkan diri kepada Allah dan juga memperdalam keimanan serta keyakinan kita kepada Allah dan juga belajar perihal keagamaan agar kita semua terhindar dari kesesatan yang diakibatkan oleh hadits – hadits palsu.*
*)Khutbah Jum'at Masjid Annur 31/10/2014
KH. Abdul Ghofar
0 komentar:
Post a Comment