Menayangkan Kembali Kartun Teletabis


Era globalisasi di zaman sekarang sudah mulai tidak bisa dibendung, buktinya berbagai macam budaya baru muncul di Indonesia dan tidak sesuai dengan adat ketimuran yang kita miliki. Mulai dari gaya berpakaian, gaya hidup, gaya rambut, hingga berbagai macam hiburan. Berbicara masalah hiburan di TV yang akhir – akhir ini disoroti oleh publik akibat semakin tidak sesuai dengan akhlaq yang dimiliki, kita bisa membandingkan hiburan di TV dari zaman dahulu hingga sekarang. Semakin kesini, semakin tidak sesuai dengan budaya ketimuran kita.

Karena peringkat pertama penonton TV adalah anak – anak maka, sangat riskan jika kita membiarkan anak – anak menonton acara TV yang tak selayaknya untuk ditonton. Seperti (bukan bermaksud menghina) sinetron yang mulai tidak jelas ceritanya dan sangat minim nilai hidup yang didapat. Contohnya adalah Ganteng – ganteng Sule, atau Manusia Kucing dan lain sebagainya yang sangat tidak layak untuk ditonton oleh anak – anak kecil. Kenapa saya mengatakan tidak layak karena melihat adegan – adegan percintaan yang sebegitu alay nya dan alasan – alasan lain yang tidak mungkin saya sebutkan disini.


Semakin hari acara anak – anak di TV yang memiliki nilai kebaikan semakin surut. Baik anak – anak maupun orang tua sangat rindu dengan acara TV yang mengedepankan pesan kehidupan bukan mengedepankan rating. Bukti dari mundurnya kualitas hiburan di TV adalah adanya wacana penghapusan kartun barat seperti Spongebob, Tom and Jerry dan lain sebagainya yang telah digantrungi oleh anak – anak kecil selama hampir 2 dekade ini. Wacana tersebut sontak membuat para orang tua gerah, sebagai wujud pelampiasan kekecewaannya, fans page dari KPI atau Komisi Penyiaran Indonesia dibrondong habis dan menjadi trending topic di twitter waktu itu dengan hashtag #savespongebob. Selain itu banyak bermunculan meme tentang spongebob yang membandingkannya dengan sinetron GGS dan juga MH.


Oleh karena itu alangkah baiknya jika KPI yang merupakan induk penyiaran acara di TV Indonesia lebih selektif lagi dalam menyeleksi acara – acara TV yang nantinya akan mempengaruhi sikap maupun perasaan yang menonton. Seperti halnya ketika zaman saya kecil dulu terdapat kartun maupun film yang mendidik, kita ambil satu contoh adalah film karangan Amerika yaitu Teletabis. Siapa yang tidak mengenal film ini pada medio 2000 an, anak kecil hingga dewasa pun tahu tentang film ini. Film yang bergenre anak – anak ini memang didalamnya mengandung berbagai macam unsure penyokong hidup yang baik, diantaranya adalah persahabatan, saling berbagi hingga kepemimpinan yang menurut pandangan saya sangat jarang ada film zaman sekarang yang mengedepankan unsur pelajaran hidup walaupun itu adalah film anak – anak.

Maka dari itu perlulah kiranya untuk menayangkan kembali film tersebut mengingat akan adanya pesan tersirat maupun tersurat yang sekarang telah digantikan oleh film TV yang mengedepankan nilai industri, bukan pesan moral.

0 komentar:

Post a Comment