Pengertian Ilmu Falak


Pendahuluan

Ilmu Falak, merupakan salah satu cabang ilmu yang menarik bagi saya, jika pembaca ingin tahu mengapa saya tertarik dengan ilmu falak maka pembaca bisa menemukan alasannya nanti di pembahasan pada paragraf selanjutnya. Singkat saja alasan utama saya tertarik dengan ilmu ini adalah selain karena saya adalah seorang muslim, saya juga ingin menebar manfaat dengan ilmu ini. Karena menurut rumor, semakin maju teknologi semakin maju peradaban maka ilmu falak akan dihapus dari dunia, seperti nasib ilmu faroid (ilmu dalam hal waris mewarisi).

Karena saya juga orangnya ingin tahu sehingga sangat mendukung akan pembelajaran ilmu ini. Karena menurut Ali bin Abi tholib ilmu nujum (falak) merupakan ilmu yang mulia, karena sangat berjasa dalam penentuan awal bulan qomariyah dan awal waktu sholat. Selain itu, hal yang memotivasi saya adalah memang dari dulu saya penikmat indahnya langit malam melihat ribuan bintang. Sehingga hal itu lah yang menjadi dasar ketertarikan saya terhadap ilmu ini.


A. Pengertian Ilmu Falak

Menurut bahasa (etimologi), Falak memiliki arti Orbit atau lintasan benda – benda langit, sehingga ilmu falak dalam pengertian ringkasnya adalah sebuah disiplin ilmu pengetahuan yang mempelajari lintasan benda – benda langit khususnya bumi, bulan, dan matahari pada orbitnya masing – masing dengan tujuan untuk diketahui posisi benda langit antara satu dengan lainnya, agar dapat diketahui waktu – waktu di permukaan bumi.

Ilmu ini disebut ilmu falak karena ilmu ini mempelajari lintasan benda – benda langit (manazilah). Ilmu ini disebut juga dengan ilmu hisab (dalam artian sebenarnya, karena ilmu matematika dalam bahasa arab juga disebut dengan ilmu hisab, atau ilmu hitung menghitung) karena di dalamnya tidak terlepas dengan unsur hitung menghitung. Ilmu ini juga disebut dengan ilmu Rashd, karena ilmu ini juga memerlukan pengamatan dengan mata maupun dengan data – data. Selain itu juga disebut dengan ilmu miqat, karena ilmu ini juga mempelajari tentang batas – batas waktu. Namun dari ke empat istilah di atas, yang popular di masyarakat adalah ilmu falak dan ilmu hisab.

Mungkin di kalangan masyarakat awam, banyak yang berpendapat bahwasanya ilmu falak sama dengan ilmu astronomi, jawabannya adalah salah. Walaupun sama – sama menghitung kedua ilmu tersebut memiliki perbedaan dalam hal cakupan bahasannya, kalau ilmu falak membahas masalah rotasi dan revolusi 3 planet utama yaitu bumi, bulan, dan matahari sedangkan untuk ilmu Astronomi lebih kompleks lagi, yaitu mempelajari seluruh isi alam semesta tanpa terkecuali, mulai dari planet, galaksi hingga jutaan bintang di langit pun tak luput dari pembahasannya. Sedangkan untuk ilmu Astrologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari benda – benda langit dengan ditambahi bumbu – bumbu kepercayaan, yaitu menghubung – hubungkan pergerakan benda – benda luar angkasa dengan kehidupan nasib seseorang. Ilmu ini lebih sering disebut di masyarakat kita adalah ilmu Meramal atau ramalan Bintang.


B. Ruang Lingkup Pembahasan

Ilmu falak atau ilmu hisab pada garis besarnya ada 2 macam, yaitu ‘Ilmiy dan ‘Amaliy. Ilmu falak ‘Ilmiy adalah ilmu yang membahas teiru dan konsep benda – benda langit, misalnya dari segi asal mula kejadian (Cosmogoni), bentuk dan tata himpunan (Cosmologi), jumlah dan anggotanya (Cosmografi), ukuran dan jaraknya (Astrometrik), gerak dan gaya tariknya (Astromekanik), dan kandungan unsur – unsurnya (Astrofisika). Ilmu falak yang demikian ini disebut juga dengan Theoritical Astronomy.

Sedangkan Ilmu Falak ‘amaliy adalah ilmu yang melakukan perhitungan untuk mengetahui posisi dan kedudukan benda – benda langit antara satu dengan lainnya. Ilmu falak ‘amaliy ini disebut Practical Astronomy. Ilmu falak ‘amaliy inilah yang oleh masyarakat umum dikenal dengan ilmu falak atau ilmu hisab.

Bahasan ilmu falak yang dipelajari dalam islam cenderung yang ada kaitannya dengan pelaksanaan ibadah, sehingga pada umumnya ilmu falak ini mempelajari 4 bidang, yakni :

1. Arah kiblat dan bayangan kiblat
2. Waktu – waktu Sholat
3. Awal Bulan
4. Gerhana

Ilmu falak membahas arah kiblat pada dasarnya untuk menghitung sudut yang diapit oleh garis meridian yang melewati suatu tempat yang dihitung arah kiblatnya dengan lingkaran besar yang melewati tempat yang bersangkutan (ybs) dan Ka’bah, serta menghitung jam berapa matahari itu memotong jalur menuju ka’bah.

Sedangkan ilmu falak membahas waktu – waktu sholat, pada dasarnya adalah meghitung tenggang waktu antara waktu ketika matahari berada di titik kulminasi atas dengan waktu ketika matahari berkedudukan pada awal waktu – waktu sholat.

Pembahasan awal bulan dalam ilmu falak adalah mengitung waktu terjadinya ijtima’ (konjungsi), yakni posisi matahari dan bulan memiliki nilai bujur astronomi yang sama, serta menghitung posisi bulan (hilal) ketika matahari terbenam pada hari terjadinya konjungsi itu.

Sementara yang dibahas di dalam gerhana adalah menghitung waktu terjadinya kontak antara matahari dan bulan, yakni kapan bulan mulai menutupi matahari dan lepas darinya pada gerhana matahari, serta kapan pula bulan mulai masuk pada umbra bayangan bumi serta keluar darinya pada gerhana bulan.


C. Manfaat Ilmu Falak

Dengan ilmu falak orang dapat memastikan kemana arah kiblat bagi suatu tempat di permukaan bumi. Dengannya pula orang dapat memastikan waktu sholat sudah tiba atau matahari sudah terbenam untuk berbuka puasa. Dengannya juga orang bisa mengetahui awal bulan dengan melihat umur hilal dengan merukyat ataupun dengan menghisabnya.

Dengan demikian, ilmu falak ini dapat menumbuhkan keyakinan seseorang dalam melaksanakan ibadah, dan juga menebar manfaat di masyarakatnya. Karena hukum asal dari mempelajari ilmu falak layaknya sholat jenazah, yaitu fardlu kifayah. Jika ada seseorang di suatu masyarakat yang bisa ilmu ini, maka gugur kewajiban untuk mempelajari ilmu ini bagi masyarakat tersebut. Namun jika tidak ada satu pun yang menguasai, maka baginya kewajiban untuk memahami dan mengamalkan ilmu falak ini.

Menurut hadits nabi Muhammad SAW. Yang memiliki arti “Sesungguhnya sebaik – baik hamba – hamba Allah adalah mereka yang selalu memperhatikan matahari dan bulan untuk mengingat Allah” (HR. Thabrani).

Ali bin Abi Thalib berkata, “Barangsiapa mempelajari ilmu pengetahuan tentang bintang – bintang (benda langit), sedangkan ia dari orang yang sudah memahami Al – Qur’an, niscaya bertambahlah iman dan keyakinannya”.


Syekh Al – Akhdlari berkata, “Ketahuilah bawahsanya Ilmu Nujum (Ilmu Falak) itu ilmu yang mulia, bukan ilmu yang tercela. Karena ilmu falak itu berguna untuk penentuan waktu – waktu, seperti waktu fajar, waktu sahur, dan jam. Begitu pula berguna bagi hamba – hamba Allah, kapan mereka harus bangun untuk melaksanakan ibadah”.

Terima kasih sudah membaca dan semoga dapat menambah wawasan dari pembaca perihal Ilmu Falak.

2 komentar:

  1. good article gan, ane pljaran ini lmyan dpt B, hehe
    ngomng-ngomong ane dah follow blog agan, klw brkanan folback yah http://akia-28.blogspot.com/

    ReplyDelete