Serba - Serbi Piala Dunia 2014 (A - Z)


Gelaran Piala Dunia 2014 yang berlangsung di Brasil sudah berakhir, dan pemenangnya adalah Jerman, sang wakil Eropa, usai menundukkan Argentina 1-0 di partai puncak di Rio de Janeiro, Senin (14/7) dinihari WIB. Gol tunggal Mario Gotze di babak tambahan waktu sudah cukup buat Jerman untuk menambah koleksi gelar mereka menjadi empat kali. Pasukan Joachim Low itu menjadi tim Eropa pertama yang bisa menang di tanah Amerika Latin. Kutukan mampu ditaklukkan!

Untuk menyertai berakhirnya gelaran turnamen terakbar di dunia itu, Saya akan menyajikan serba-serbi Piala Dunia 2014 dari A hingga Z berikut ini...

Asia - Empat tim asal Asia gagal meraih satu pun kemenangan di Brasil, dan ini untuk pertama kalinya tim asal Asia tidak mampu menang di Piala Dunia sejak 1990. Australia, Korea, Jepang, dan Iran hanya mampu maksimal meraih tiga hasil imbang di antara mereka. Semua tim itu finis di dasar klasemen di grup mereka.

Bite (gigitan) - Penyerang Uruguay Luis Suarez mendapat sanksi empat bulan dari aktivitas di dunia sepakbola dan sembilan pertandingan internasional setelah melakukan tindakan gegabah dengan menggigit pundak bek Italia Giorgio Chiellini. Peristiwa ini paling banyak dibicarakan selama Piala Dunia 2014 berlangsung.

Cash - Para pemain Ghana menginginkan bayaran untuk mereka bermain di Piala Dunia cepat dibayar sehingga presiden John Mahama mengirim jutaan dolar ke Brasilia untuk meredkana kondisi sebelum skuat melakoni pertandingan kontra Portugal. Ada gambar yang menunjukkan ciuman terhadap tumpukan uang ketika kedatangan sang presiden. Ghana kalah di tangan Portugal dan harus tersingkir di fase grup.

Dilma - Aksi di lapangan di Brasil merupakan di antara momen-momen terbaik selama perhelatan Piala Dunia 2014, namun masalah seputar organisasi turnamen tidak bisa dilupakan. Presiden Brasil Dilma Russeff bersama pemimpin FIFA Sepp Blatter terus dikecam oleh banyak warga di sana, yang marah karena belanja penyelenggaraan Piala Dunia yang menghabiskan lebih dari £6 juta di saat negara sedang mengalami krisis ekonomi.


Evaluasi - Rekor kekalahan di Piala Dunia, sebagai kekalahan pertama di pertandingan kandang kompetitif dalam 39 tahun, bukan berarti sebagai akhir dari segalanya di Brasil. Kekalahan 7-1 di semi-final di Belo Horizonte di tangan Jerman membuat bangsa mereka berkabung dan meminta adanya evaluasi dan perbaikan terhadap kompetisi domestik.

Fans - Kondisi stadion-stadion yang sepi di Afrika Selatan empat tahun lalu tidak terulang lagi di Brasil karena fans berbondong-bondong datang dari seantero dunia untuk menyaksikan pertandingan secara langsung. Mayoritas fans berasal dari Argentina, Cili, dan Kolombia. Para fans Brasil juga sangat antusias sehingga menjadikan turnamen itu sebagai paling populer kedua dalam sejarah, kalau dihitung dari jumlah rata-rata yang hadir.

Gol - Putaran grup dalam kondisi full team. Fase grup memang menghasilkan gol yang lebih sedikit, namun serangan dari 32 tim menghasilkan 171 gol, memiliki rekor yang sama dengan di Prancis pada 1998.

Howard - Kiper Amerika Serikat Tim Howard melakukan rekor 16 kali penyelamatan di pertandingan babak 16 besar lawan Belgia. Namun, ia gagal membawa timnya lolos karena sang rival yang berhak melenggang ke babak perempat-final.

Invasi - Fans mampu lolos dari penjagaan keamanan dan lari masuk ke dalam lapangan ketika pertandingan grup antara Ghana dan Jerman dan di babak 16 besar yang melibatkan Amerika Serikat dan Belgia. Ada sekitar 200 fans Cili yang melakukan sedikit kerusuhan di media centre di Stadion Maracana sebelum tim kesayangan mereka menang atas Spanyol.

Jerman - Jerman berhasil mematahkan mitos tidak ada tim Eropa yang bisa juara di tanah Amerika Latin dan mereka mampu mengumpulkan gelar keempat usai menundukkan Argentina 1-0 lewat perpanjangan waktu. Gol tunggal dicetak Gotze.


Klose - Striker senior Jerman Miroslav Klose mampu mencetak golnya ke-16 di Piala Dunia, melampaui rekor 16 gol milik legenda Brasil Ronaldo. Gol pertamanya di Piala Dunia 2014 tercipta ketika tim bermain imbang lawan Ghana, sementara gol keduanya terjadi ketika Der Panser menghabisi Brasil 7-1 di semi-final.

Lotto - Kosta Rika merupakan satu-satunya timnas di Piala Dunia 2014 yang mengenakan kostum sponsor dari perusahaan pakaian olahraga asal Italia ini. Kosta Rika bahkan bisa melaju ke babak perempat-final untuk pertama kalinya dalam sejarah. Meski berstatus sebagai kuda hitam, mereka mampu memuncaki Grup D dengan mengalahkan Uruguay dan Italia, dan kemudian menyingkirkan Yunani di babak 16 besar lewat adu penalti.


Messi - Meski gagal membawa Argentina menjadi juara karena kalah 1-0 di tangan Jerman lewat perpanjangan waktu, namun Leo berhasil mendapat penghargaan individual, yakni Bola Emas, sebagai pemain terbaik di turnamen ini.


Neymar - Pemain Brasil pemilik kostum nomor sepuluh ini mencetak empat gol dari empat pertandingan dalam kondisi ekspektasi tinggi agar timnas bisa meraih gelar keenam dan yang pertama di kandang sendiri. Namun, sang striker hanya bisa tampil hingga babak delapan besar ketika ia mengalami cedera vertebra usai mendapat hadangan keras dari Juan Zuniga ketika lawan Kolombia.

Oldest (tertua) - Kiper Kolombia Faryd Mondragon mencatatkan rekor sebagai pemain tertua yang ikut ambil bagian di Piala Dunia ketika pemain berusia 43 tahun itu masuk dari bangku cadangan saat menang 4-1 atas Jepang di Grup C.

Penalti - Empat pertandingan harus diselesaikan lewat adu penalti. Kosta Rika mampu memenangi adu tos-tosan lawan Yunani sehingga mereka lolos ke perempat-final, namun akhirnya kalah di tangan Belanda melalui cara yang sama di babak delapan besar.

Queiroz - Pelatih Iran Carlos Queiroz mengundurkan diri usai Piala Dunia. Pelatih asal Portugal ini tidak senang dengan kurangnya dukungan keuangan dari pemerintah, yang sebagian besar diakibatkan karena pembatasan politik yang terjadi di negara itu. Meski begitu, Federasi Sepakbola Iran sempat menawarinya sebuah kontrak baru.


Rodriguez - Penyerang muda Kolombia itu tampil gemilang di Piala Dunia 2014 dengan finis sebagai pencetak gol terbanyak (enam gol dari lima pertandingan) dan mengantarkan timnya melaju hingga perempat-final. Ia akhirnya mendapat Sepatu Emas atas prestasinya itu.

Spanyol - Sang juara bertahan datang ke Brasil dengan ambisi bisa mempertahankan gelar yang diraih empat tahun lalu dan memenangi empat kejuaraan secara berturut-turut. Namun, ambisi itu sirna karena pasukan Vicente del Bosque itu tersingkir di fase grup akibat kalah 5-1 di tangan Belanda dan 2-0 dari Cili.

Teknologi - Teknologi garis gawang dilakukan untuk pertama kalinya di ajang Piala Dunia. Prancis menjadi tim pertama yang mendapat manfaat dengan penggunaan alat ini ketika kiper Honduras menepis bola rebound dari mistar gawang setelah melewati garis. Bisa saja sang kiper lolos dari kejadian ini, namun berkat perusahaan asal Jerman, GoalControl, semuanya menjadi jelas.

Underdogs - Tim-tim yang di atas kertas tidak diunggulkan justru membuktikan kalau mereka bisa mengimbangi permainan lawan yang memiliki kualitas lebih baik. Kosta Rika menjuarai Grup D, Cili bisa bersaing dengan Spanyol di Grup B, dan Amerika Serikat yang memenangi persaingan merebut tiket 16 besar dengan Portugal di Grup G.

Vanishing spray - Untuk pertama kalinya di Piala Dunia, penanda berwarna putih yang disempotkan wasit ketika terjadi tendangan bebas sebagai tempat dilakukannya eksekusi dan berdirinya pagar hidup. Ini dilakukan agar pemain tidak melakukan manipulasi soal posisi.

Water break - Temperatur yang cukup panas menyebabkan para pemain kehilangan tenaga dalam kondisi kelembaban tinggi. FIFA melakukan water break pertama, yaitu setelah 30 menit di pertandingan ketika Belanda menang 2-1 atas Meksiko di babak 16 besar di Fortaleza.

Xherdan Shaqiri - Gelandang swiss ini mencetak hat-trick ketika timnya menang atas Honduras di Grup E. Itu merupakan hat-trick ke-50 sepanjang sejarah Piala Dunia dan yang kedua di turnamen di Brasil setelah Thomas Muller melakukan untuk Brasil ketika Jerman menang 4-0 atas Portugal.

Yuichi Nishimura - Wasit asal Jepang ini menjadi pusat perhatian kontroversi yang pertama di Piala Dunia 2014 ketika ia menghadiahi penalti untuk Brasil di pertandingan di Grup A kontra Kroasia. Saat itu kedudukan sedang imbang 1-1 ketika Fred secara teatrikal terjatuh di kotak terlarang dan Nishimura langsung menunjuk titik putih. Pelatih Kroasia Nico Kovac sampai dibuat bingung.

Zuniga - Bek Kolombia Juan Zuniga menjadi musuh nomor satu Brasil karena dengan ceroboh mendorong lututnya ke arah punggung Neymar sehingga sang striker harus mengalami cedera vertebra dan menyudahi Piala Dunia lebih dini.

Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat, apresiasi saya berikan kepada situs goal yang merupakan sumber dari artikel ini.

0 komentar:

Post a Comment