Khutbah Jum'at di Masjid Annur (04/07/2014)


Siti ‘Aisyah istri nabi Muhammad, melihat nabi Muhammad sholat sampai kaki atau tungkai nya memar. Karena penasaran siti ‘Aisyah pun bertanya kepada nabi Muhammad, “Ya rasulullah kenapa engkau sholat sampai kaki atau tungkai mu menjadi memar padahal engkau sudah dijamin oleh Allah masuk surga?” rasulullah tersenyum kemudian baru menjawab, “aku melaksanakan sampai sedemikian sebagai wujud syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepadaku.” Ketika bersyukur tidak cukup hanya diucapkan tetapi harus juga diikuti oleh perbuatan. Contoh ketika kita diberi nikmat berupa rizqi, setelah mengucapkan syukur diikuti dengan menyedekahkan sebagian dari rizqi yang kita dapat kepada masjid atau orang yang membutuhkan sebagai tanda syukur atas nikmat yang telah diberikan kepada kita. Dan orang yang berlaku demikian itu diberi gelar oleh Allah tattaquun yaitu orang – orang yang bertaqwa.

Mensyukuri nikmat berupa lisan dapat dilakukan dengan cara membaca Al – Qur’an atau berdzikir. Apalagi di bulan ramadhan, kita harus memperbanyak membaca Al – Qur’an dan berdzikir kepada Allah. Karena sebaik – baik ibadah umatku adalah membaca Al – Qur’an walaupun bacaannya belum bagus lebih baik dari pada orang yang sama sekali tidak membaca Al – Qur’an. Apalagi dibaca ketika waktu sholat, maka pahalanya akan dilipat gandakan oleh Allah. Barang siapa yang membaca Al – Qur’an saat sholat baik imam yang membaca maupun makmum yang mendengarkan mendapatkan 100 kebaikan setiap hurufnya, barang siapa yang membaca Al – Qur’an masih dalam keadaan wudlu maka baginya 25 kebaikan setiap hurufnya dan barang siapa yang membaca Al – Qur’an tidak dalam keadaan wudlu maka baginya 10 kebaikan setiap hurufnya. 

Bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan berkah dengan kebaikan yang selalu bertambah – tambah. Di dalam bulan ramadhan yang merupakan bulan pembawa berkah maka wajib hukumnya bagi kita umat islam untuk melaksanakan serta mengejar sebanyak – banyaknya amalan yang ada di bulan suci ramadhan. Jika datang ramadhan pintu – pintu surga dibuka, maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa di bulan ramadhan seluruh masjid di Indonesia maupun di Dunia terbuka untuk siapa saja untuk melaksanakan ibadah di masjid seperti sholat tarawih, tadarrus Al – Qur’an, I’tikaf dan lain sebagainya. Sedangkan pintu – pintu neraka ditutup. Pengertian dari pernyataan tersebut adalah ketika bulan ramadhan datang maka seluruh tempat – tempat maksiat di tutup dan bukti nyatanya adalah ditutupnya lokalisasi terbesar di Asia Tenggara yang berada di Surabaya.

Kemudian setan – setan dibelenggu, setan merupakan sebutan bagi makhluk yang jahat yang terdiri atas jin yang jahat, manusia yang jahat dan setan yang ada disetiap tubuh manusia yaitu hawa nafsu. Manusia yang jahat suka melanggar peraturan merupakan setan dari manusia. Di bulan ramadhan, kita harus menjaga hawa nafsu agar tidak mengajak kita untuk berbuat maksiat. Ketika nabi Muhammad selesai perang dan memenangkan perang tersebut, di perjalanan beliau berbicara kepada para sahabat, “Kita sudah berhasil memerangi orang yang memerangi ajaran islam yaitu orang kafir, kemudian kita akan dihadapkan kepada perang yang lebih dahsyat.” Para sahabat pun heran kemudian bertanya, “perang apakah itu ya rasulullah?”, rasulullah pun menjawab, ”perang melawan hawa nafsu”. Setiap kebaikan yang dikerjakan oleh anak adam di bulan ramadhan seperti tadarrus Al – Qur’an, sholat tarawih dan lain sebagainya, pahalanya akan dilipat gandakan oleh Allah dari 10 sampai 700 kebaikan, kecuali ibadah puasa. Karena pahala dari ibadah puasa kita diberi langsung oleh Allah.

Ketika kita melaksanakan ibadah puasa, ada hal – hal yang harus diperhatikan agar puasa kita tidak rusak atau bahkan hilang pahalanya. Hal – hal tersebut yang mungkin juga dapat membatalkan puasa adalah : berkata bohong atau berdusta, membicarakan kejelekan orang lain, adu domba, melakukan sumpah palsu, dan hal – hal yang berhubungan dengan nafsu sahwat.

Khutbah : H. Munir Ahmad

0 komentar:

Post a Comment