Manfaat mendaki gunung



Dua tahun yang lalu tepatnya tahun 2012, Per film an tanah air dikejutkan oleh sebuah film yang sangat fenomenal dan mungkin bisa dibilang sebagai tandingan dari Laskar Pelangi yang meraup penonton hampir 1 juta dalam kurun waktu 7 hari, Film itu adalah 5CM. Film yang diadaptasi dari novel yang juga berjudul 5CM ini mengisnpirasi banyak orang untuk tidak menyerah dalam mengejar impian. Mungkin kita masih ingat pesan moral yang selalu ada disetiap segmen dari film ini yaitu gantungkanlah impianmu 5 cm di depan kening kamu, Jangan biarkan impian itu menempel tapi biarkan impian itu menggantung agar selalu terlihat olehmu.

Selain memberi pesan moral, film ini juga memperlihatkan kepada kita bagaimana sebuah Negara yang dihuni oleh masyarakat dengan kemiskinan diatas 60%, para pemimpin yang terus melakukan sandiwara politik di gedung DPR memiliki keindahan alam yang luar biasa. Sampai para pemain dari film 5CM pun tidak mengetahui bahwa dia ada di Indonesia. Setelah 1 sampai 2 minggu dari tanggal dirilisnya film itu, banyak penonton yang mulai senang untuk mendaki gunung. Hal ini diketahui bahwa posko pendakian di setiap gunung di Indonesia mengalami kenaikan dibandingkan hari dimana sebelum film 5CM dirilis.

Saya pun tercengang ketika melihat film 5CM karena memperlihatkan keindahan alam Indonesia, bagaimana savannah yang sangat luas membentang di antara gunung semeru sampai gunung bromo, sampai ada samudera diatas awan nya Indonesia yang mungkin terlihat hanya di mimpi maupun khayalan kita. Saya kira itu hanya di miliki oleh Negara – Negara yang berada di luar negeri, ternyata Indonesia pun punya. Kalau di Afrika ada gunung Kilimanjaro, maka Indonesia juga memiliki gunung semeru dengan mahamerunya sebagai puncak tertinggi jawa yang mempesona.

Saya pun kembali mengingat syair lagu yang lebih saya hafal dahulu dari pada lagu Indonesia raya, yaitu Tanah Air karya Ismail Marzuki. Di lagu itu tertera syair yang dahulu saya belum mengerti maksudnya, namun sekarang saya pun sudah paham, syair itu berbunyi “Biarpun saya pergi jauh tidakkan hilang dari kalbu”. Ketika kita pergi jauh keluar negeri misalnya, walaupun raga kita sudah ada jauh ribuan kilometer dari tanah air namun hati kita tetap tinggal di tanah ibu pertiwi.

Paragraf – paragraf di atas merupakan pengantar atau prolog dalam artikel ini sesungguhnya. Yang mana setelah kita membaca prolog di atas, semoga kita tetap cinta Indonesia dan tidak berfikiran bahwa Indonesia adalah Negara yang sangat membosankan mulai dari pemerintahannya sampai rakyatnya. Bahkan orang – orang luar negeri tidak tahu Indonesia, para turis biasanya hanya mengetahui pulau bali tetapi dia tidak tahu Indonesia. Padahal bali merupakan bagian dari Negara Indonesia.

Mendaki gunung merupakan salah satu dari bentuk olahraga yang bertujuan untuk melatih fisik dan mental saat di alam liar. Mendaki biasanya identik dengan anak pramuka karena anak pramuka selalu bersahabat dengan alam. Selain memiliki manfaat yang telah saya sebutkan di atas, mendaki gunung juga dapat membuat kita untuk menenangkan pikiran kita yang terjebak rutinitas seharian yang mungkin setiap harinya sama. 

Sebuah studi di Atalanta, Amerika bahwa orang yang selalu mendaki gunung minimal satu hari dalam seminggu dapat menurunkan tingkat ke stress an orang. Selain itu, dengan mendaki gunung dapat men refresh otak kita. Seperti halnya komputer otak kita pun harus di refresh agar siap untuk menghadapi hari esok (itu termasuk dari fungsi liburan). Sehingga istilahnya adalah mendaki  sama dengan menyegarkan otak.

Selain memanjakan mata kita dengan pemandangan yang sangat eksotis, kulit kita pun di biasakan untuk tahan terhadap hawa dingin dengan oksigen yang semakin menipis. Hal ini ditunjukkan oleh volume dari sel darah merah lebih besar saat di tempat yang tinggi dibandingkan dengan saat di dataran rendah. Dengan mendaki gunung, rasa nasionalisme kita terhadap negeri pun bertambah. Kenapa demikian? Karena saat mendaki gunung kita bisa melihat bagaimana negeri kita memiliki surga yang berada di dunia, dan tidak ada niatan untuk menghancurkan Negara kita.

Sampai ada gagasan di Koran Jawa Pos tentang mengajak para koruptor untuk mendaki gunung dan gunung yang akan di daki pun tidak main – main yaitu gunung semeru yang notabennya adalah salah satu dari gunung yang memiliki aura mistis. Di gagasan itu, si penulis mengusulkan ide nya kepada KPK agar hukumannya adalah tidak di penjara, tetapi  di ajak naik gunung. Menurutnya, dengan hukuman mendaki gunung maka para koruptor diharapkan mulai sadar akan perbuatannya berkat melihat keindahan dari negeri Indonesia yang kemudian muncul rasa nasionalisme sehingga para koruptor tidak akan berani untuk merusak negeri ini. 

Kemudian saya menangkap 2 tujuan tentang hukuman itu, selain yang sudah ada di atas, juga menguji bagaimana hati dari para koruptor apakah bersih (berarti tidak bersalah) ataupun kotor (bersalah). Karena banyak cerita atau bisa dibilang mitos pada sebuah gunung, bahwa orang yang bisa sampai ke puncak dan turun lagi merupakan orang yang memiliki hati bersih. Lalu bagaimana dengan pendaki yang memiliki hati yang kotor? Maka menurut mitos, orang itu akan lenyap dan hanya tas carrier saja yang tersisa. Mitos ini pun di iyakan oleh para juru kunci sebuah gunung. Andaikan banyak koruptor yang lenyap tanpa sebab yang jelas saat pendakian, akan menurunkan tingkat korupsi di Indonesia sehingga Negara kita akan terbebas dari korupsi.

Terlepas dari itu semua, mendaki gunung sangat memiliki manfaat baik itu manfaat secara jasmani maupun rohani. Demikiannlah apa yang dapat saya uraikan dan tuliskan pada artikel kali ini, semoga member manfaat yang sangat besar kepada pembaca.

0 komentar:

Post a Comment