5 hama yang paling ditakuti tanaman


Tanaman bisa tumbuh dengan baik jika berada di lingkungan yang baik dengan cahaya yang cukup. Namun, bagaimana jika hama datang? Hama merupakan organisme yang pengganggu tanaman yang menimbulkan kerusakan secara fisik, umumnya dilakukan oleh hewan.

Jika diserang oleh hama, tanaman akan susah untuk mempertahankan hidupnya, apa lagi jika tidak dibantu oleh manusia, seperti mengusirnya dengan pestisida. Selama ini, ada beberapa hama yang sangat ditakuti tanaman karena dampaknya bisa menyebabkan tanaman tersebut layu, akhirnya mati.

Apa saja hama tanaman tersebut? Berikut ulasannya, seperti dilansir dari Mental Floss.

Ngengat gipsi


Pada tahun 1860-an, E.Leopold Trouvelot memperkenalkan ngengat gipsi ke Amerika yang sebenarnya asli dari Eropa dan Asia. Astrinom, seniman, dan entomologi amatir ini lalu membudidayakannya di Prancis, namun ada beberapa yang kabur. 20 Tahun kemudian, hewan yang dikembangkannya tersebut malah menjadi hama tanaman, dan menyebar di Amerika Utara.

Ngengat sendiri merupakan serangga yang mirip dengan kupu-kupu. Larva ngengat memakan daun dari bawah dengan jarum yang mereka punya. Proses pengelupasan kulit ngengat ini juga membuat energi pohon dikuras oleh hewan ini, sehingga tanaman akan rentan dengan hama dan penyakit.

Padahal menurut U.S. Forest Service, ngengat betina bisa menelurkan 1000 telur pada permukaan daun. Ya, hewan ini menjadi ancaman bagi ratusan spesies tanaman.

Jamur jagung


Hama jamur ini menyerang tanaman jagung. Ketika jamur ini telah menempel pada tanaman, jagung akan membengkak dan menyebabkan jagung berwarna berbeda. Hama ini memang tidak mengambil alih fungsi seluruh tanaman, tetapi pada bagian-bagian tertentu pada jagung saja.

Ketika sudah dewasa, jamur ini akan melepaskan spora, yang bisa menyebabkan tanaman di sekitarnya terinfeksi hama juga. Di Meksiko, jagung yang terinfeksi ini tetap dimakan dan dimasak dalam berbagai hidangan. Namun, banyak jagung yang terlalu jelek, sehingga tidak bisa dijual.

Belalang


Belalang juta (Shistocerca gregaria) merupakan spesies yang hidup berkelompok dan berkembang biak dengan cepat di awal musim hujan. Hama ini menyebabkan berbagai malapetaka selama ribuan tahun. Belalang juta bisa akan membentuk kawanan besar dan bisa bermigrasi jarak jauh dan siap untuk mengganggu tanaman lainnya.

Organisasi pangan dan pertanian PBB mengatakan bahwa belalang dewasa bisa makan sekitar 2 gram selama sehari atau hampir sama seperti berat badannya sendiri. 40 Juta belalang bisa mengonsumsi makanan dalam satu hari setara dengan 35.000 orang.

Hemlock Wooly Adelgid


Pernahkah Anda melihat hama seperti kapas yang ada di tanaman? Itu adalah Hemlock Woolly Adelgid (HWA). Adelgid ini seperti kutu daun dari Asia Timur. HWA ini akan menusuk dan mengisap pada tanaman. Menurut penelitian, hama ini menyebabkan jaringan pada pohon tidak bisa mengangkut air ke dalam seluruh bagian tubuhnya.

HWA bahkan bisa menyebabkan tanaman mati dalam segala usia, dalam waktu 4 hingga 15 tahun. Padahal, pohon yang biasa dihinggapi adalah pohon-pohon yang biasanya berada di hutan dan berfungsi sebagai pengatur ekosistem dan ekologi utama di dalam hutan.
Para peneliti mengatakan bahwa kumbang ini pertama ditemukan di daerah aslinya yaitu di Jepang, China, dan Korea, lalu ke Amerika, Eropa dan beberapa daerah lainnya.

Hama ini bisa menyebabkan kerusakan yang lebih besar dari pada ngengat, atau belalang. Kumbang Anoplophora Glabripennis sangat mematikan bagi pohon berkayu keras karena siklus hidupnya membuat lubang di kulit luar pohon dan melubangi lapisan kambium. Lubang di pohon ini juga kaya nutrisi untuk larva dan kepompong kumbang.

Sayangnya batang pohon yang sudah dilubangi oleh kumbang akan sulit untuk menutup kembali. Terima kasih sudah membaca :)

0 komentar:

Post a Comment