Stay Foolish
Sebelumnya izinkan saya untuk menukil perkataan guru tafsir saya mengenai kunci kehidupan. Sebenarnya banyak kunci – kunci lain yang mungkin bisa saudara dapatkan dan dari orang – orang yang menginspirasi lainnya. Dan kali ini saya akan memberikan sebuah kunci untuk menjalani retorika dunia.
Sebenarnya saya juga sangat berterima kasih kepada guru tafsir saya untuk selalu di ingatkan mengenai salah satu kunci ini. Beliau juga menukil perkataan dari seorang yang sangat visioner dan kini menjadi milyuner muda. Ia adalah seorang Steve Jobs yang menggemparkan dunia dengan sebuah penemuan lewat piranti dengan brand terkenal apple nya.
Ia membagikan rahasia mengapa ia bisa seberhasil sekarang, dari seseorang yang tidak terkenal kini menjadi seorang yang dipuja oleh para penggemar teknologi. Ia bertutur, “stay foolish”. Tetaplah bodoh. Arti dalam hal ini bukanlah arti yang sebenarnya yaitu tetap selalu bodoh tanpa belajar hingga ajal menjemput, melainkan terdapat arti yang lain.
Kadangkala seorang yang sudah merasa dirinya pintar maka terdapat sesuatu yang selalu menggerogoti tubuh dan keyakinanya untuk tidak menciptakan sesuatu yang baru. Berdasarkan hal itu, maka seorang Steve Jobs pun mengadopsi dengan bahasa yang berkontra diksi, Stay Foolish. Dengan seseorang yang merasa selalu bodoh, maka ia berusaha untuk menutupi kebodohannya dengan berusaha lebih keras, terlepas bahwa ia telah berhasil atau pun belum.
Di agama islam sendiri juga menganjurkan untuk tetap bodoh dalam artian yang lain yaitu tawadhu’. Sesungguhnya kita harus malu terhadap Steve Jobs, mengapa ? karena walaupun ia tidak seorang muslim ia tetap berpegang pada kunci – kunci hidup yang ada di agama islam. Bayangkan saja bagaimana kondisi teknologi saat ini, jika Steve Jobs tidak mau berusaha lebih keras dan merasa bahwa penemuan piranti apple pertamanya telah bagus dan luar biasa ?
Tentu tidak ada terobosan luar biasa setiap harinya mengenai perkembangan teknologi yang terus menggeliat bak cacing raksasa di padang fana. Dan yang patut di teladani dari seorang Steve Jobs adalah walaupun kini ia telah bergelimang harta, ia tetap peduli dengan sesamanya yang tidak mampu hingga mendirikan badan bantuan atas dirinya dan keluarganya. Sungguh seorang yang luar biasa walaupun tidak seorang muslim, bagaimana dengan kita ?
Terdapat sebuah kelakar mengenai tingkah polah kyai – kyai muslim. Kebanyakan seorang kyai masuk neraka dan justru banyak dari para bandit yang justru masuk surga. Coba cerna perkataan itu baik – baik, bagaimana bisa seorang kyai yang selalu taat kepada Allah justru di jatuhkan Allah ke neraka yang hina, sedangkan para bandit malah di masukkan ke dalam surga ?
Ternyata para kyai tersebut bersikap sombong dan menganggap bahwa dirinya sudah pintar dan tidak perlu lagi untuk menuntut ilmu serta mencari kebenaran ayat – ayat semesta. Sedangkan para bandit mereka selalu merasa bersalah dan selalu berusaha untuk memperbaiki dirinya sepanjang umur dunia. Inilah yang lebih disukai oleh Allah SWT.
Sehingga intinya adalah “stay foolish”. Selalu menganggap kita masih bodoh atau perlu pencerahan dan ilmu pengetahuan yang banyak. Jika kita terus menjaga hal tersebut terjadi, maka kita telah berusaha untuk menjadi Steve Jobs – Steve Jobs selanjutnya dengan beragam penemuan serta menebar manfaat di dunia yang fana ini, hingga sukses di akhirat kelak.
0 komentar:
Post a Comment