Budaya menyimpang di masjid
Di masjid, kita sering menjumpai toilet yang mengharuskan kita saat membuang hadats kecil harus berdiri. Padahal Rasulullah SAW. menganjurkan kepada kita khusus nya kaum muslimin agar duduk ketika sedang membuang hadats. Sehingga ketika orang terbiasa melakukan sholat di masjid, kemudian kencing berdiri, maka sama saja artinya masjid membudayakan kaum muslimin untuk kencing sambil berdiri. Dan hal ini termasuk sebuah penyimpangan yang ringan atau tidak terlalu berpengaruh kepada orang lain.
Ironisnya hampir setiap masjid di kota – kota besar menggunakan sistem kencing berdiri. Memang dengan tempat kencing sekecil itu, tidak membutuhkan tempat terlalu lebar dan juga memuat banyak tempat kencing sehingga tidak perlu mengantri ketika mau kencing. Namun akibat yang ditimbulkan yaitu selain air seni kita yang muncrat kemana – mana, juga menimbulkan suara gemericik air akibat bercampurnya air seni kita dengan air yang ada di saluran pembuangan.
Saya memiliki gagasan agar para pengurus masjid khususnya di kota besar lebih memperhatikan lagi bentuk dari tempat kencing yang ada di masjid, misalnya diberi tempat duduk, atau diberi pintu penutup agar tidak bisa diintip oleh orang yang sedang kencing di sampingnya. Dan yang terpenting adalah yang semula cukup terbuka menjadi lebih tertutup.
Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment