Apa batas tata surya ?


Apa yang menjadi batas Tata Surya. Pertanyaan yang menarik. Seperti halnya sebuah kota kita tentu tahu batas dari kota tersebut. Atau batas sebuah negara. Nah, demikian juga dengan Tata Surya. tentu ada yang menjadi batasan dimana lingkup Tata Surya berakhir dan kita akan memasuki llingkup bintang tetangga misalnya.
Tapi apa batasannya?
Yang pertama kali perlu kita tentukan adalah batas seperti apa yang ditetapkan sebagai batas dari lingkungan Tata Surya.. Di dalam Tata Surya, Matahari memegang peranan yang sangat penting sebagai penentu batas dari sistem dimana Bumi dan planet-planet lainnya berada. Batasan tersebut bisa dari pengaruh cahaya Matahari, gaya tarik Matahari atau dari medan magnetik dan angin Matahari.
Semakin jauh dari Matahari, maka semakin redup pula cahaya yang bisa diterima. Tapi di titik manakah cahaya Matahari itu tiba-tiba menghilang? Sayangnya, tidak ada batasan dimana cahaya Matahari akan berhenti atau tiba-tiba jadi sangat redup.
Hal yang sama juga terjadi dengan gaya tarik Matahari. Semakin jauh dari Matahari, maka semakin lemah pula pengaruh gaya tarik Matahari untuk mengikat obyek agar tetap berada dalam sistemnya. Meskipun demikian tidak ada batasan pasti dimana pengaruh gaya tarik Matahari itu berhenti mempengaruhi benda-benda di sekitarnya. Untuk saat ini, Awan Oort diketahui merupakan waduk obyek dingin bernama komet yang berada di area terluar Tata Surya. Di area terluar Awan Oort, gaya tarik Matahari yang mempengaruhi obyek juga semakin lemah tapi tidak total hilang. Jadi tidak benar-benar diketahui dimana batas akhir tersebut.
Heliosfer. Kredit: PBS/IBEX
Heliopause. Kredit: PBS/IBEX
Batas Tata Surya. Kredit: Wikipedia
Batas Tata Surya. Kredit: Wikipedia
Karena itu yang kemudian dijadikan acuan sebagai batasan dari Tata Surya adalah pergerakan Angin Matahari, atau materi yang dilontarkan Matahari ke semua arah dengan kecepatan sekitar 1,6 juta km/jam. Materi yang dilontarkan ini merupakan partikel bermuatan seperti elektron dan proton yang memiliki medan magnetik Matahari.
Dengan kecepatan 1,6 juta km/jam, tentunya angin Matahari akan bergerak sangat cepat melintasi obyek-obyek di Tata Surya. Angin ini akan melintasi planet-planet dan meninggalkan area Sabuk Kuiper dimana Pluto berada dan menuju ke ruang antar bintang yang jaraknya lebih dari 16 miliar kilometer. Ruang antar bintang ini bukan ruang kosong melainkan disusun oleh awan yang memiliki kerapatan dan temperatur yang berbeda. Besar dan arah medan magnetik di medium antar bintang juga beragam.
Awan yang ada di medium antar bintang disusun oleh gas hidrogen beku, debu, gas terionisasi dan berbagai materi lainnya. Materi di area ini berasal dari sisa bintang yang meledak dan atau materi dari angin bintang lainnya.
Angin Matahari yang sudah tiba di ruang antar bintang akan bertemu dengan awan antar bintang. Ketika medan magnetik dari angin Matahari bertabrakan dengan medan magnetik medium antar bintang, tidak terjadi pernyatuan ataupun percampuran. Yang terjadi, angin Matahari akan mendorong awan antar bintang  dan membersihkan rongga di ruang antar bintang. Semakin lama, dorongan angin Matahari akan semakin lemah. Dan ketika angin Matahari sudah terlalu lemah untuk mendorong lebih jauh, maka angin Matahari akan berubah dan bergerak ke hilir searah aliran awan antar bintang . Akibatnya terbentuklah gelembung di ruang antar bintang yang disebut heliosfer. Gelembung ini juga berfungsi sebagai kepompong yang melindungi Tata Surya dari berbagai bahaya seperti sinar kosmik galaktik yang berbahaya bagi kehidupan.

Batas terluar dari heliosfer dimana kekuatan angin Matahari tak lagi mampu untuk mendorong angin bintang di medium antar bintang itulah yang kita kenal sebagai heliopause yang juga merupakan batas terluar dari Tata Surya.

0 komentar:

Post a Comment