Mirip vampir, ini penyebab kelelawar punah dari perkotaan!


Bukan hanya di berbagai kota di dunia, kelelawar juga mulai hilang dari kawasan padat penduduk di Indonesia. Lewat serangkaian penelitian, ilmuwan telah berhasil mengungkap penyebab lenyapnya kelelawar. Apakah hal itu disebabkan oleh keriuhan kota?

Jawabannya tidak. Ternyata musuh utama kelelawar adalah cahaya. Bagi kelelawar, cahaya-cahaya terang dari lampu-lampu perkotaan adalah 'zona kematian'. Kelelawar diklaim takut dengan cahaya, mirip monster penghisap darah alias vampir.

Berdasarkan penelitian pada kelelawar jenis Pipistrellus pipistrellus (yang banyak hidup bersama manusia), ditemukan fakta bila cahaya membuat kelelawar tidak bisa bergerak mencari makan. Mereka diketahui tidak mau melewati daerah yang memiliki penerangan lampu. Tetapi bukan karena mereka akan hangus terbakar saat terkena cahaya, seperti vampir.

Ketakutan akan cahaya pada kelelawar disebabkan oleh insting mereka yang lebih menyukai tempat gelap. Bagi kelelawar, tempat gelap memberikan perlindungan dari predator. Oleh karena itu, saat keluar dari sarang di malam hari, mereka memilih terbang di tempat-tempat yang tidak memiliki penerangan.

Saking anti-nya terhadap cahaya, lampu-lampu berjajar di taman yang gelap sekalipun bisa membuat kelelawar menghindar. Meskipun taman itu berada di jalur berburu kelelawar tadi, mereka akan memilih untuk memutar menghindarinya melalui jalur yang lebih gelap.

Alhasil, dengan semakin bertambahnya lampu penerangan yang dipasang oleh manusia, terutama di kawasan perkotaan, kelelawar 'tersingkirkan. Celakanya, menurut peneliti, perkembangan teknologi disebut akan membuat kelelawar tidak terlihat lagi di kawasan yang dihuni oleh manusia.

"Perkembangan tata kota dan kemajuan teknologi, terutama lampu-lampu hemat energi yang murah menjadi mimpi buruk bagi kelelawar yang tinggal di kota. Pemahaman akan hal ini sangat penting untuk menjaga kelestarian kelelawar," ujar James Hale, pengamat lingkungan dari Universitas Birmigham.

Meski terdengar sepele, bukan tidak mungkin beberapa puluh tahun lagi, untuk melihat kelelawar saja kita harus pergi ke hutan atau kebun binatang.

0 komentar:

Post a Comment